Semakinbesar klep dengan luasan area yang lebar akan sangat bermanfaat untuk diperas tenaganya pada putaran mesin tinggi. Membran dengan lidah berjumlah 6 atau lebih akan menjadi pemimpin di lomba, disaat mesin dengan katub buluh berjumlah 2 atau 4 kehabisan nafas. Sisi keteng diperlebar agar bisa dipasang piston besar Coba main ke tukang pasang klep gede. Pasti rata-rata permintaan mekanik di sana hampir sama. Selain pasang klep gede, ada beberapa poin yang harus paling gampang mari amati kepala silinder keluaran Kawahara untuk Yamaha Mio. “Head yang baru nongol ini berdasarkan permintaan mekanik yang biasa balap di Matic Race,” jelas Mariasan Kocek, mekanik JP Racing. Yuk, diperhatikan poin apa saja yang direkomendasi Optimal Disukai mekanik karena, sudah mengusung klep gede. Yaitu klep isap 28 mm dan buang 23 mm. Klep ini optimal untuk turun di kelas 130 dan 150cc. Atau bisa disandingkan dengan blok yang sudah diisi piston 58,5mm. Karena lebar squish sudah diseting 58,8mm. Bagi yang meggunakan piston lebih kecil atau lebih besar tinggal papas ulang di tukang bubut dan atur lebar Bakar FleksibelCiri lain yang disukai mekanik yaitu dari bentuk ruang bakarnya. Dibikin fleksibel. Artinya volume ruang bakar bisa diatur ulang. Sesuai dengan rasio kompresi yang diinginkan. Kalau kompresi kepengin lebih rendah, silakan ruang baker dikikis. Agar volume jadi membengkak. Biar presisi ukur meggunakan buret ketika head dipasang. Lebih jelas soal rasio kompresi silakan baca tulisan RPM di sebelah kanan. Sitting klep presisi. Tidak perlu sekir Sisi Keteng DiperlebarCoba perhatikan permukaan sisi yang menghadap ke rantai keteng. Dibuat lebar supaya fleksibel juga. Artinya ketika sudah kena sentuhan bore up edan-edanan menggunakan piston gede, tidak perlu lalu ditambal las kalau menggunakan head standar pabrik, kalau menggunakan piston di atas 63,5 mm harus ditambal las argon aluminium. Kalau tidak ditambal, kompresi sering bocor ke ruang keteng. Drat Busi PanjangDrat busi juga kerap jadi kendala kala kita melakukan bore up besar. Itu karena kita memperlebar dan memperbesar ruang pemapasan ruang bakar yang ektsrem, drat busi jadi korban. Ulirnya jadi tinggal sedikit. Riskan alias gampang selek. Akibatnya kompresi mudah bocor atau bahkan busi lepas. Makanya mekanik kerap mengelas mati lubang busi dengan aliminium lebih tebal. “Kemudian dilubangi ulang dan dikasih lubang serta ulir yang panjang,” jelas head yang bagus lubang ulirnya sudah dibuat panjang. “Untuk businya bisa meggunakan milik Honda Karisma, Jupiter MX atau Suzuki Satria F-150,” jelas Christomas Oaklen distributor busi Denso yang banyak meluncurkan pemantik busi racing itu. Potong KlepAksi potong klep kerap dilakukan apabila kita pasang katup lebar. Disesuaikan dengan hasil akhir pengerjaan tukang bubut. Dalam menentukan ukuran pemotongan batang klep disesuaikan dengan pegas yang masih menggunakan per klep Mio bisa diseting 30-31mm panjangnya dari permukaan bawah bos klep. Kalau untuk per klep Jepang AHRS yang pendek bisa 28-29mm. Jangan lupa bekas pemotongan batang klep kudu dihardener. No credit No caption Lubang derat busi panjang. Agar tidak mudah bocor Korek Lubang IN/EXSehabis bikin head klep gede biasanya kita korek lubang isap dan buang. Besar lubang isap bisa 80-95% dari diameter klep. Sementara lubang buang 65-75% dari diameter lubang isap. Sebagai acuan seperti di head yang aslinya korekan Kocek ini. Lubang in 24,5 mm dan buang 22,5mm. Tanpa SekirPengerjaan sekir klep sederhana tapi bikin bete. Kalau menggunakan proses pemesinan yang canggih, biasanya tidak bocor. Seperti head buatan BRT dan Kawahara ini langsung pakai. Kalau dimasuki bensin dari sisi klep tidak bocor. Halyang sama terjadi saat ingin membuang gas sisa pembakaran. Jawaban singkat atas masalah ini, buat klep In membuka lebih lama, yang berarti memperbesar durasinya. Untuk memaksimalkan aliran saat langkah buang, banyak desainer cam Extreme memulai klep membuka medekati posisi saat piston berada di tengah-tengah langkah Usaha. Motor Plus/Obhet Tips Cabut Pen Piston Yang Macet Akibat Kehabisan Oli. - Pin piston merupakan part kecil yang bertugas menyambungkan piston dan setang piston. Part ini biarpun kecil tapi perannya vital. Seperti part-part lain, kemungkinan terjadi kerusakan di part ini juga ada meskipun tergolong jarang. Seperti pernah diungkapkan Danu Andri Wibisono mekanik Duta Motor Sport, kerusakan pin piston bisa dideteksi saat lakukan servis besar. Baca Juga Enggak Sampai Rp 100 Ribu, Ini Harga Part Fast Moving Yamaha WR 155R "Kalau servis besar kan piston juga ikut dibongkar, kita harus cek pin pistonnya juga," ucap Wibi sapaan akrabnya, "Caranya bisa dengan dipegang dan pastikan pin tetap lurus dan presisi," tambahnya. Dok Ilustrasi pin piston "Kalau pin piston mulai bergelombang atau tidak rata ini bisa menimbulkan masalah," lanjut Wibi yang buka di Jl. Mayor Hasibuan Bekasi, Jawa Barat. Soalnya, kalau membiarkan pin piston bergelombang bisa bikin masalah baru dan malah makan biaya banyak. Baca Juga Biaya Servis Yamaha WR 155R di Tahun Pertama, Cuma Rp 300 Ribuan! Namunperlu diingat, ukuran diameter klep terbatas oleh luasan permukaan piston, piston kecil akan menghalangi klep besar untuk menghasilkan flow terbaik dikarenakan ada sisi yang terhalang. Efek yang dihasilkan kem HRP, akselerasi putaran bawahnya sedikit responsif. Tapi lebih terasa pengaruhnya saat mesin sudah di kitiran atas.

Pada mesin motor 4 tak, ada sebuah mekanisme payung katup yang berfungsi untuk mengatur siklus masuk dan buang dari proses pembakaran. Komponen inilah yang nggak dimiliki motor 2 langkah. Ada beberapa jenis konfigurasi katup pada motor kebanyakan saat ini, SOHC Single Over Head Camshaft dan DOHC Double Over Head Camshaft. Keduanya punya kesamaan dalam penerapannya, yaitu celah klep atau katup antara batang klep dan rocker arm. Memangnya, celah antara batang klep dan rocker arm itu penting? Padahal semakin dekat jarak batang klep dan rocker arm bisa membuka jalur bensin dan udara makin besar. Dengan kata lain, angkatan klep juga jadi lebih tinggi. Apa iya? Di bawah ini saya akan jelaskan satu persatu mengapa perlu adanya celah klep. Panas Mesin Saat mesin dihidupkan maka mekanisme katup akan bergerak bergesekkan dan menjadi panas dari berbagai arah. Agar masing-masing klep bisa menutup sempurna pada semua kondisi temperatur, perlu adanya celah klep. Komponen yang terbuat dari besi pasti akan memuai, terlebih klep yang bersentuhan langsung dengan api ruang bakar. Jarak klep mengantisipasi agar batang klep nggak melar saat panas. Tanpa gap antara klep dan rocker arm atau pelatuk klep, kinerja mesin bakal terganggu. Klep nggak bisa menutup jalur udara dan bensin dengan sempurna, menyebabkan kompresi mesin bocor. Campuran udara dan bensin yang harusnya masuk malah berbalik ke arah karburator atau throttle body. Pentingnya Setel Celah Klep Pengukuran dengan feeler gauge Lama-kelamaan komponen gerak ini bakal aus, terutama pada bagian yang bersinggungan. Semakin besar keausan yang terjadi maka akan semakin besar pula celah katup yang diakibatkan sehingga perlu dilakukan penyetelan pada celah katup agar kinerja mesin tetap optimal. Tapi, jarak pada celah klep ini nggak boleh sekedar renggang, ataupun terlalu sempit juga. Sebab hal tersebut akan mempengaruhi keawetan dan performa mesin. Celah klep terlalu besar Gap yang makin besar bisa disebabkan karena keausan komponen mekanisme atau kesalahan saat penyetelan klep. Hal ini membuat batang klep seperti ditempa dengan baut setelan klep. Lama kelamaan batang klep bisa melebar njeber. Efek yang ditimbulkan Muncul suara berisik dengan frekuensi seirama raungan mesin. Ujung batang klep lebih cepat melebar. Mesin ngempos di RPM tinggi. Overlap kurang. Efek Durasi Overlap Noken As, Pengaruhi Karakter Mesin Atas – Bawah Celah klep terlalu kecil Hal seperti ini terjadi karena metode penyetelan yang salah, tanpa menggunakan feeler gauge perhitungan kira-kira. Dan bisa juga saat penyetelan ternyata posisi piston bukan pada TMA. Mengakibatkan perhitungan kurang presisi, pelatuk klep bukan pada posisi bebas Efek yang ditimbulkan Timing bukaan klep nggak bisa konsisten, terutama saat mesin panas. Lebih boros BBM, akibat timing yang berubah. Kerja mesin sedikit lebih berat. Putaran mesin kurang stabil saat stasioner idle. Potensi kompresi bocor saat mesin panas. Penyebab Motor Jadi Boros, Bisa Jadi Karena Ini!! Sekarang jadi ngerti kan, gimana efeknya celah klep ini. Oleh sebab itu, lakukan perawatan berkala. Dan lakukan penyetelan klep dengan prosedur yang benar.

Tag efek piston besar klep kecil. Efek Motor Setelah Di Korter. By Marianto Posted on September 30, 2021. Efek Oversize Piston Motor. By Marianto Posted on November 9, 2020. Efek Oversize Piston Motor - Dalam hal ini sedikit cerita dimana ada hal anek yang dialami, pada motor Honda Spacy [] Recent Posts. Dampak Memendekkan Efek Oversize Piston Motor – Dalam hal ini sedikit cerita dimana ada hal anek yang dialami, pada motor Honda Spacy FI, yang performanya justru malah drop setelah servis besar dan ganti piston. Padahal logikanya dengan piston yang lebih besar, mestinya tenaga justru terdongkrak naik. Dan ditambah lagi ruang bakar dan klep yang terlah dibersihkan, maka seharusnya motor tersebut jadi optimal performanya? Namun hal demikian tidak kuda besi tersebut malah semakin lemot. Dan tapinya lagi,, untunglah masalah itu kemudian hilang dengan sendirinya setelah kira-kira sebulan waktu berlalu sejak disservice besar motor tersebut. Dan hingga akhirnya, menyimpulkan bahwa pada awal-awal dilakukan penggantian seher sepertinya masih butuh penyesuaian antara seher dengan dinding silinder yang di korter. Ya di pikir-pikir waja sih,, secara pengerjaannya kan semi manual, hal ini tentu hasilnya pun tidak akan sebaik hasil produksi pabrikan. Di awal selepas motor tersebut ganti seher dan servis besar, akselerasi justru malah jadi lemot. Demikian juga dengan top speednya yang justru malah menurun. Barulah kemudian setelah sekira sebulan berlalu, akselerasi ngacir lagi seperti saat motor masih baru. Maksudnya baru service, bukan baru keluar dari pabrik,, hehehe, bohonglah kalau motor yang sudah berusia 5 tahun dibilang sama seperti baru keluar dari pabrik,, betul !!. Namun untuk hal ini top speednya tetap tidak kembali, menurut feeling sepertinya top speed motor tersebut sekarang cuma sampai kecepatan 80 km/jam atau lebih sedikit ketika motor di test di jalan raya beberapa waktu lalu, dan itu pun hanya feeling soalnya speedometer motor sudah rusak dan tidak diperbaiki hingga saat ini. Kami pun tidak berusah mencari tahu apa penyebab top speed kuda besi tersebut tidak mau kembali ke asal, entah karena pengerjaan servis besar tersebut yang kurang presisi atau karena hal lain. Namun ya beginilah karakternya, untuk hal demikian tidak pernah memusingkan perkara performa motor selama tidak parah-parah amat. Intinya yang penting performa motor masih relatif normal dan tidak mengganggu aktifitas sehari-hari. Lantas apa sih arti dari oversize tersebut serta efek apa saja yang di timbulkan? Simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Oversize PistonEfek Oversize Piston MotorMesin Jadi Ngelitik, Getar Dan Piston MacetGaransi Mesin HilangMesin Jadi Cepat PanasSering Ganti OliTimbul Getaran Berlebih Pada Motor Pengertian Oversize Piston Apabila kalian melakukan penggantian piston oversize karena motor yang sudah sering sakit-sakitan akibat los kompresi, namun di luar sana banyak juga riders yang melakukan hal ini atas tujuan lain yakni untuk meningkatkan performa motor. Seperti yang kalian tahu, di jaman sekarang ini motor bukanlah hanya sebagai sarana transportasi saja, namun juga sudah menjadi gaya hidup. Dan apalagi didukung dengan segala kemudahan fasilitas kredit, maka semakin berceceranlah jumlah motor di jalanan. Nah karena pergeseran gaya hidup itulah maka banyak terlahir komunitas motor dan kaum pehobi modifikasi motor, juga semakin marak peredaran aksesoris-aksesoris untuk mendukung penampilan si kuda besi tersebut. Bicara perkara modifikasi secara garis besar dapat di bedakan menjadi dua bagian yakni modifikasi eksterior dan modifikasi interior. Modifikasi eksterior sudah jelas untuk mendongkrak penampilan. Dan sedangkan modifikasi interior alias korek mesin tujuannya lebih pada peningkatan performa, kecepatan dan tenaga si motor. Dan itu sah-sah saja bagi pehobi dalam rangka menyalurkan ide-ide kreatifnya, yang penting asal modif yang dilakukan tidak merusak faktor keamanan. Oversize dalam pengertian sederha ialah mengganti piston standar pabrikan dengan piston yang memiliki diameter yang lebih besar. Dan untuk di dunia modifikasi seperti yang disebutkan diatas tujuan oversize ialah untuk meningkatkan performa motor. Karena dengan ukuran piston yang lebih besar, maka tentu kapasitas mesin cc mesin pun menjadi lebih besar pula. Sehingga secara logika sederhana power motor pun akan semakin ningkat. Dan sementara dalam hal servis besar, mengganti pistin oversize ialah untuk mengembalikan performa seperti semula. Karena seiring bertambahnya usia motor, maka piston dan dinding silinder pun mengalami keausan yang berakibat pada menurunnya tingkat kompresi mesin. Ukuran oversize seher pada umumnya dikenal dengan angka-angka; 25, 50, 75 dan 100. Yang mana angka-angka tersebut ialah mewakili nol koma millimeter. 25 berarti 0,25 mm 50 berarti 0,5 mm 75 berarti 0,75 mm 100 berarti 1 mm Efek Oversize Piston Motor Adapun efek oversize piston motor diantaranya yaitu Mesin Jadi Ngelitik, Getar Dan Piston Macet Hal ini bisa terjadi jika proses oversize tidak dikerjakan dengan rapi. Misalnya saja pada dinding silinder tidak rata atau miring saat di korter yang akibatnya membuat gerak piston menjadi seret, terutama pada kondisi mesin panas. Garansi Mesin Hilang Ini berlaku jika motor masih dalam masa garansi, apa pun alasannya pabrikan tidak akan mau memberikan jaminan ketika komponen mesin sudah berubah dari standar pabrikan akibat dipaksakan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan yang lebih besar. Mesin Jadi Cepat Panas Ini masih berhubungan dengan poin pertama diatas, bila proses pengerjaan tidak benar-benar rapi dan presisi, maka akan timbul gesekan berlebih antara piston dan dinding silinder yang pada akhirnya menimbulkan panas berlebih. Sering Ganti Oli Akibat kerja mesin lebih berat dari yang seharusnya maka kualitas oli di dalam mesin pun jadi lebih cepat rusak. Dan untuk menjaga agar pelumasan tetap optimal, maka pastikan harus lebih sering mengganti oli mesin. Timbul Getaran Berlebih Pada Motor Masih berhubungan dengan friksi gesekan berlebih antara piston dan dinding silinder. Dengan adanya gesekan berlebih maka akan timbul pula vibrasi berlebih pada motor. Demikianlah pembahasan mengenai Efek Oversize Piston Motor semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 ModifikasiYamaha Jupiter-Z 2011 Racing - Kali ini kita akan membahas modifikasi Yamaha Jupiter-Z drag racing, yang berasal dari Jakarta.Yamaha Jupiter-Z, Juara Indoprix 110 cc Berkat Gas Speed. Modif Yamaha Jupiter-Z, 2011 (Jakarta) ini semoga menjadi inspirasi anda semua yang ingin menjadikan motor Jupiter-Z larinya lebih kenceng.Rafid Topan mengunci juara IndoPrix 110 2012 sebelum seri
Haloo Sobat Bikers, pembahasan kali ini kita bakal mengulas mengenai efek pemakaian per klep lebih keras buat motor korek harian. Konon kabarnya, pemakaian per klep “racing” bisa bikin raungan RPM makin tinggi. Dengan begitu, keluaran power mesin bisa terasa lebih lebar atau nafasnya panjang. Biar lebih afdol dan bisa dimengerti, simak saja pemaparan lengkapnya di bawah ini. Untuk bisa menambah powerband mesin ketika di putaran tinggi, salah satu yang perlu dilakukan oleh kebanyakan mekanik adalah dengan mengganti pegas klep standar dengan yang lebih keras. Terlebih dalam membuat mesin balap atau motor korek harian. Hal ini perlu dilakukan karena pada RPM tinggi, klep cenderung akan mengalami floating ngambang saat per tidak mampu mengimbangi naik-turun klep. Nah, saat makin tinggi RPM maka terjadi floating, pasokan udara dan gas jadi tidak stabil. Alhasil, siklus keluar masuk udara dan gas akan tertahan pada rentang RPM tersebut. Tapi penggantian per klep lebih keras juga punya sisi positif dan negatifnya, broh. Sisi Positif Ganti Per Klep Lebih Keras Dari penjabaran awal tadi, sudah jelas kalau tujuan mengganti pegas yang lebih keras adalah untuk mengurangi terjadinya klep/katup floating di putaran atau RPM tinggi. Karena berkurangnya kejadian floating, kompresi dalam ruang bakar pun jadi nggak gampang bocor. Selain itu, celah antara payung dan sitting klep cincin dudukan klep juga makin rapat. Sehingga dengan kondisi seperti itu, kompresi tetap terjaga pada tiap putaran mesin. ECM Nama Lain Dari ECU alias Engine Control Unit Perlu diingat, modifikasi pegas katup ini memang bisa menaikkan rentang RPM mesin, hanya saja sobat harus mengganti CDI atau ECU dengan non-limiter atau limiter yang lebih tinggi. Kalau nggak begitu ya percuma, mesin bisa aja ber-revolusi lebih cepat tapi dibatasi oleh CDI/ECU, jadinya mubazir. Alangkah lebih tepatnya jika kamu ganti CDI atau ECU lebih dulu sebelum ganti pegas yang lebih keras. Tapi jangan senang dulu, penggantian per klep seperti ini memiliki konsekuensi. Ada pula efek negatifnya, dengan pegas klep yang makin keras maka ada beberapa komponen lain yang umur pakainya jadi lebih singkat. Motor Korekan Spek Harian Touring Bisa Tetap Aman Konsekuensi dan Sisi Negatif Seperti yang pernah saya bahas di artikel yang laku tentang kerja noken as. Buka – tutup klep di dorong oleh rocker arm yang diatur oleh noken as. Dan noken as sendiri di putar oleh kruk as melalui gigi sentrik dan rantai keteng. Logikanya dengan per yang keras maka diperlukan tekanan yang lebih besar bagi rocker arm untuk mendorong katup agar terbuka dan kruk as akan semakin berat untuk memutar noken as dan itu akan berefek pada rantai keteng. Dengan pegas klep yang alot, otomatis kruk as juga bakal lebih berat untuk memutar noken as. Begitu pun komponen lain yang terlibat dalam siklus tersebut nggak akan awet. Misalnya rantai keteng, dia akan mudah melar terhitung dari masa pakai yang tidak terlalu lama. Belum lagi lidah tensioner penjaga ketegangan rantai keteng yang terbuat dari plastik, pasti bakal cepat tergerus. Ubahan seperti ini butuh ketelitian dan perawatan berkala yang lebih serius. Dilarang menggunakan oli palsu, kalau bisa yang berkualias dan berhati-hatilah apabila kapasitas oli mulai berkurang biar noken as nggak sampai aus termakan rocker arm. Jangan Terjebak Lebar! Sudah banyak tukang bubut jago ganti klep 4-tak dengan ukuran payung lebar. Akibatnya banyak salah kaprah. Katanya, mau kencang kudu pakai payung klep lebar selebar-lebarnya. Padahal itu salah kaprah, Cuy! Contoh sederhananya seperti aliran air dalam slang. “Jika ukuran slang besar, air yang mengalir kurang deras. Sama seperti payung klep kegedean,” ujar Tomy Huang dari Bintang Racing Team alias BRT. Payung klep terlalu besar, tenaga atau torsi dihasilkan berkurang. Padahal, untuk membangun motor kencang, butuh aliran atau velocity gas bakar kencang juga. Pendapat senada, diakui Chandra Sopandi dari Master Tjendana. “Bikin 4-tak berlari, butuh harmonisasi cc mesin dengan diameter payung klep,” ungkap pria yang punya bengkel bubut di Jl. Pagarsih, No. 146, Bandung, Jawa Barat. Menurut pria lumayan ganteng dan sedang cari pasangan hidup ini, ada dua acuan. Pertama, merujuk Graham Bell, pengarang buku Four Stroke Performance Tuning Inggris. Pria yang sudah berkecimpung dalam riset selama 28 tahunan ini, membuat tabel besaran klep sesuai kapasitas silinder. Misal, di motor bore up 125 cc. Disarankan pakai klep in diameter 1,16 inci. Kalau dijadikan mm dikalikan 25,4. Maka hasil yang didapat 29,4 mm. Begitu juga klep buang yang disarankan pakai 1 inci atau 25,4 mm. Dengan pemakaian klep ini, power terjadi di rpm. Malah rpm bisa bertambah lagi menjadi rpm, jika diameter silinder lebih besar dari langkah over-square. Acuan kedua, lebih mudah buat dipakai. Menentukan diameter payung klep pakai rumus 0,5-0,6 dikalikan diameter piston. Itu buat klep masuk. Sedang klep buang sekitar 80-86 persen dari besar klep masuk. “Metode ini, juga didapat dari Graham Bell,” kata Tomy yang tak hanya jago bikin CDI programable, tapi juga jago bikin motor balap. Ambil contoh! Pakai diameter piston 65 mm, maka klep masuk ukuran 32,5 mm. Sedang klep buang atau ex berarti ukuran 27,6 mm. “Tapi tergantung dari mekanik itu sendiri. Biasanya jika hasil pembagian memiliki koma di belakang, maka bisa pakai ukuran klep setingkat di atas atau di bawah. Misal, 27,7 mm. Maka bisa pakai klep 27 atau 28 mm. Menurut Tomy lagi, menghitung dengan cara ini ada kompromi. Misal, kalau mau dapat torsi lebih cepat, bisa bagi diamater piston dengan perbandingan lebih kecil. Misal, 65 mm dikali 0,5. Bukan 0,6. “Ini semua berdasarkan pengalaman,” bilang Tomy. PENGARUH BATANG KLEP Memilih klep payung lebar memang susah. Banyak sih terapkan dari mobil. Tapi risiko yang ditanggung tidak sebanding. Batang klep kelewat besar punya bobot berat dan gesekan gede. “Lebih bagus pakai yang punya motor, batangnya kecil. Cari yang aftermarket,” anjur Suwarno Harjo Setio, produsen klep TK dan bos toko Polaris dari Kebon Jeruk III, No. 51, Kota, Jakarta Barat. Itu bikin Koh Setio membuat klep TK dengan berbagai tingkatan. “Seperti Jupiter-Z, klep in standar 23 mm. Variasinya dari 23 sampai 31 mm. Sedang klep buang standar 20 mm, penggantinya ada sampai 24 mm,” jelas bos Koh Setio yang bisa ditanya soal ukuran payung klep lewat 021 6248852. Ragam Pilihan Klep Dan Pernya, Spek Tepat Dukung Pasokan Bahan Bakar Lancar! Antonius Yuliyanto - OTOMOTIFNET - Apa jadinya kalo jalur masuk dan buang tak sesuai pasokan? Pastinya kinerja proses pembakaran tidak sempurna. Itulah ilustrasi yang terjadi di dalam kepala silinder bila suplai bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran sangat besar karena pemakaian karbu’ gambot, tetapi gerbang yang tersedia sebagai jalur masuk bahan bakar terlalu kecil, pastinya pengabutan ideal tak pernah tercapai. Terlebih bila diameter piston juga sudah lebih besar dari standar HINGGA EKSOTISTak heran bila tuner gaek di belahan bumi manapun akan menyesuaikan diameter klep inlet dan exhaust sesuai pembesaran diameter piston dan venturi karburator. “Semua ada hitungan agar flow bahan bakar bisa mulus dan sesuai kebutuhan mesin,” sahut Erwin Oei, pakar rombak kepala silinder di bilangan Ciputat, Tangerang. Di pasaran, sudah banyak ragam klep yang bisa menjadi pilihan karena kebutuhan yang semakin beragam. Mulai dari modifikasi bore-up harian hingga versi ekstrem, biasanya memiliki klep favorit. Mulai dari klep asal motor lain substitusi hingga pemakaian klep mobil. Ilustrasi gampang, banyak yang mengadopsi klep inlet dan exhaust dari Suzuki Shogun karena diameter payung klep diklaim paling besar 25 mm dan 21 mm dibandingkan klep standar pabrik lainnya. Selain itu diameter dan panjang batang klep dianggap user friendly alias mirip-mirip dengan klep standar motor pabrikan lainnya. Pilihan lain klep standar adalah milik Honda Sonic yang memiliki spesifikasi 28 dan 24 lebih advance ada klep berkode EE yang konon adalah klep mobil tetapi masih misterius berasal dari mobil apa. Diameternya lebih besar lagi dari Shogun atau Sonic 31 dan 25,5 mm, sehingga tuner lebih lelusa dalam bereksperimen dengan piston bore-up ekstrem. Bicara klep mobil masih ada pilihan seperti klep dari Toyota Camry yang memiliki diameter batang klep setali tiga uang dengan kebanyakan kepala silinder motor. “Selain itu payung klep terlebar 37 mm yang pernah ada di pasar sehingga melakukan modifikasi payung klep menjadi semakin mudah,” jelas Kiki Gustiawan dari Joery Racing di Kebon Jeruk, sedang booming klep eksotik yang dikemas dengan material titanium. Dibilang eksotik karena harganya yang selangit. “Sejauh ini harganya berkisar Rp 1,5-1,8 juta per buah untuk klep inlet,” tutur Ovi Sardjan dari PT Kathulistiwa Surya Nusa yang menjadi importir klep titanium asal Amerika. Bobotnya yang ringan menjadikan kinerja valves job ikut enteng sehingga per klep tak perlu berpegas keras. Jodoh klep yang tak ketinggalan dioprek adalah per klep. Biasanya jurus jitu di sektor per klep adalah pemakaian per dengan daya pegas lebih keras. “Supaya klep tidak floating di rpm atas,” tutur Kiki lagi. Tetapi berdampak kinerja valve jobs camshaft, pelatuk/rockers dan klep menjadi berat. Konon cara ini diklaim menurunkan tenaga maksimal, sehingga klep titanium yang sangat ringan menjadi solusi. Bahkan, per klep standar tak membuat klep floating di putaran atas. Di pasar juga tersedia banyak per klep aftermarket dan pabrikan yang biasa saling tukar. Mulai dari buatan Dende Inspiro, CLD, Kawahara, HRP, Barnett hingga per klep yang lazim disebut per klep Jepang’. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp 75 ribu sampai di atas Rp 500 ribu. Soal kualitas tentu sangat beragam. Tetapi ada juga yang lebih percaya dengan per klep standar pabrik. “Lebih sering ganti saja, agar performa tetap maknyos,” ujar Akiang. Table Harga Klep dan Per Klep Per Klep Bebek Skutik Sport Inspiro 75-90 ribu 75-90 ribu 90-150 ribu Kawahara - 100-125 ribu - Jepang 400 ribu 450 ribu 500 ribu Barnett - - 150 ribu Moge 400 ribu - - Klep Bebek Skutik Sport Shogun 80 ribu - - Sonic 225 ribu - - Kawahara - 190 ribu - Camry 175 ribu 175 ribu - EE 180 ribu 180 ribu - Moge - - 250 ribu Titanium 1,7 juta 1,5 juta - Penulis/Foto Aant / Aant
Torsigede bila gir depan lebih besar dari belakang," jelas Kunto yang terpaksa bikin ulang puli primer lebih besar dan ganti puli skunder kecil produk aftermarket. Dan piston pun gk perlu di coak klep. Fungsinya memperkuat energi pengapain. Pengaruhnya cukup besar pada pengiritan kali ini karena dapat memberikan efek sampai 20%.

Efek Motor Setelah Di Korter – Untuk ulasan kali ini kami akan membahas apa efek motor setelah di korter. Yang pertama kita bahas terlebih dahulu apa pengertian korter mesin. Kata “Korter” berasal dari akar kata colter atau culter yang artinya ialah mata pisau atau roda yang tajam yang ditempelkan pada balok kayu atau bajak untuk memotong dan menggemburkan tanah. Sedangkan “Korter” yang dimaksud ialah suatu ubahan atau modifikasi pada silinder mesin dengan cara memperbesar volume silinder menggunakan pisau korter. Kenapa Harus Melakukan Korter Mesin?Efek Motor Setelah Di Korter Kenapa Harus Melakukan Korter Mesin? Ada dua alasan utama kenapa harus melakukan korter mesin. Yang pertama untuk memperbaiki dinding silinder yang tergores. Goresan yang terjadi pada dinding silinder sangat mempengaruhi performa mesin karena goresan tersebut menimbulkan celah antara dinding dengan piston, sehingga dapat menurunkan kompresi mesin. Dengan melakukan korter ringan pada dinding silinder, maka goresan itu dapat dihilangkan kemudian dihaluskan dan disamarkan dengan mesin poles. Alasan yang kedua yakni ingin memperbesar volume silinder mesin agar pembakaran semakin maksimal dan tenaga yang dihasilkan motor juga semakin besar. Korter mesin jenis kedua ini lebih kompleks dari pada yang pertama karena melibatkan kalkulasi mesin yang tepat agar karakter, mesin powerful yang diinginkan dapat tercapai. Dengan mengikis dinding silinder bagian dalam maka lubang silinder pun menjadi lebih lebar sehingga dapat memuat piston dengan diameter yang lebih besar pula. Karena ukuran silinder yang berubah tersebut, maka modifikasi korter ini juga sering disebut dengan oversize. Para mekanik mesin sepeda motor balap kerap mempraktekkan modifikasi korter mesin semacam ini. Efek Motor Setelah Di Korter Ternyata setelah blok silinder dikorter ada efek sampingnya buat mesin motor. Seperti diketahui setelah blok silinder dikorter diharuskan menggunakan piston yang ukurannya sedikit lebih besar dari standar. Biasanya pakai piston yang ukurannya lebih besar mulai dari 0,25 mm OS 25, 0,50 mm OS 50, 0,75 mm OS 75 hingga 1 mm OS 100. “Jadi seperti bore up tapi dengan ukuran piston yang tidak terlalu besar. Meskipun oversize pakai piston yang ukurannya enggak begitu besar, ternyata ada efek samping buat mesin motor. “Performa motor terutama torsi lebih besar setelah dikorter dan pakai piston oversize OS ini. Selain itu, kondisi blok silinder yang sebelumnya baret juga dapat membuat kompresi mesin motor bocor. Efek dari kompresi mesin motor bocor salah satunya membuat tarika motor jadi berat. Maklum, meskipun hanya sedikit, memperbesar ukuran piston tetap membuat kapasitas mesin membesar yang tentu akan mengubah kompresi mesin dan bisa meningkatkan tenaga mesin. Makanya setelah dikorter dan pakai piston oversize ini tarikan motor jadi lebih enak. setelah pakai piston oversize juga membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Namun enggak sampai boros-boros banget, hanya sedikit lebih boros saja. Demikianlah pembahasan mengenai Efek Motor Setelah Di Korter semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Efektekanan gas bakar dari belakang ring piston. Tekanan ruang bakar akan menambah tekanan ring piston ke diniding liner. Jadi besarnya tekanan ruang bakar berbanding lurus dengan gaya gesek. Efek gaya menyamping akibat posisi crank offset. Sedikit offset akan mengurangi tekanan piston+ring piston pada dinding silinder.
Ryan/gridoto Ring piston motor yang sudah lemah - Nih simak bestie, efek jelek memakai ring piston motor harga murah di pasaran. Salah satu penyebab knalpot jadi mendadak mengeluarkan asap atau ngebul di motor bekas adalah efek ring piston yang lemah. Ring piston yang lemah di motor bekas membuat oli mesin masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar, makanya harus segera diperbaiki. "Motor berusia lebih dari 5 tahun biasanya yang sering mengalami masalah ring piston mulai lemah," terang Iwan Nurhadi, mekanik sekaligus owner dari Iwan Motor di Jl. Pegangsaan Dua Raya Jakarta Utara. "Mau perawatannya sebagus apapun saat ring piston sudah lemah oli tetap akan masuk ke ruang bakar, makanya bakal muncul efek asap ngebul," tambahnya. Untuk harga ring piston orisinil sendiri cukup terjangkau, dibanderol Rp 50-90 ribuan tergantung dari tipe motornya. Contoh ring piston Honda BeAT injeksi dengan kode part 13011K25600 dijual Rp 51 ribu. "Tapi di pasaran juga banyak ring piston murahan atau ring piston KW dengan berbagai merek," lanjut Iwan. Baca Juga Kerak di Kepala Piston Motor Bekas Bikin Kompresi Naik, Hoax atau Fakta Ya? zi0D.
  • zkqisif088.pages.dev/75
  • zkqisif088.pages.dev/286
  • zkqisif088.pages.dev/396
  • zkqisif088.pages.dev/15
  • zkqisif088.pages.dev/343
  • zkqisif088.pages.dev/106
  • zkqisif088.pages.dev/42
  • zkqisif088.pages.dev/399
  • zkqisif088.pages.dev/241
  • efek piston besar klep kecil